Monday, August 2

Asi es La Vida : Chapter 27

Waaah... Udah lewat sebulan dari Chapter 27. Ternyata sussaaaahhhhh banget chapter ini. This is the phase where I need to share my life with others, when decisions is made not only on my own, but also with family, and the guy... Thankful for this long journey, of course, and all the blessings too, but sometimes, it's just me. The small and stupid me.

Kadang2 gak percaya juga sih kalo nyadar gue udah 27 taun. Well, it's not the age that matters, I guess. But it's the truth that my life is changing started this year. Everything, everything. Yeah, everything.

Waktu hari Kamis kemarin pas berangkat ngantor gue n Dian ngobrolin tentang jalan hidup kita berdua. Dian bilang kalau digambarin grafik, hidupnya datar2 aja, gak ada yang naik banget, gak ada yang turun banget juga. Monoton. Tapi gue bilang, justru Dian hebat karena bisa jaga ritme hidupnya, gak perlu terlalu bergejolak, tapi tetep happy. Yah.. manusia memang ajaib. Dikasih jalan yang mulus2 aja, katanya bosen. Dikasih cobaan biar hidup gak monoton, malah mengeluh.. Haaa, mungkin emang begini ini yang namanya 'being twenty something'. Lagi banyak2nya mikir tentang hidup. Hidup HIDUP!

Well, to wrap up, here I am, in the middle of my book. My book of life. Di chapter 27. Chapter yang lebih susah dibanding sebelum-sebelumnya. Tapi tetep harus dibaca, karena bukunya kayaknya menarik...