Lagi-lagi Kecelakaan
Kecelakaan lagi. Kali ini Mandala Airlines. Ada 149 orang yang meninggal. Wow.. such a great number. And a great loss, definitely. Dari sekian banyak korban itu, paling tragis mendengar korban yang meninggal karena tertimpa pesawat. Oh gosh, they did not even have any thought about flying, but still they have to bear with the risk. Imagine how their family would feel about this tragedy..
Sepanjang perjalanan ke kantor tadi pagi gak sengaja gue denger in-flight radio (A Radio?) di 96.7 FM. Biasanya gue gak pernah pindah2 channel, tapi tadi gak tau kenapa rasanya pengen aja denger radio lain. Setelah nemu in-flight radio tadi, ternyata penyiarnya bacain berita ttg kecelakaan Mandala Airlines kemarin. Plus background lagu "Leaving on a Jet Plane". Arg... jadi inget, gimana perasaan keluarga yang ditinggalkan korban kecelakan kemarin. Apalagi keluarga korban yang bukan penumpang pesawat. What a big big big surprise.
Kehilangan orang yang kita sayang, apalagi secara tiba-tiba, pasti sulit diterima. Was like my mom, a minute she talked with my dad, another minute she was left for good by dad due to heart attack while driving. Rasa kaget, kehilangan, gak terima, marah, hopeless, nelangsa, semua campur jadi satu. Perasaan ini juga sangat sulit untuk di-manage, and it endures for long.
Berkaca dari kecelakaan pesawat yang kesekian kalinya, teman gue mengingatkan betapa kecilnya setiap elemen yang ada di dunia ini, termasuk hidup manusia. Dia berkata lewat metafora yang dikirim lewat imel beberapa bulan lalu. Di imel itu isinya ada satu ekor ayam, terus kita gerakin mouse sedikit, tenyata ayam itu cuma bagian kecil yang lagi cari makan di depan satu rumah, digerakin lagi ternyata rumah itu dilihat dari atas pesawat sangat kecil, dan ternyata lagi, pesawat itu cuma mainan yang lagi dimainin sama saorang anak kecil.
That picture in the e-mail does correspond with what Bette Middler says in her song:
".......
From a distance, we are instrument
Marching in a commond land
......"
*************
Despite all contemplating thoughts above, kalau rakyat yang menjadi 'boss' di negara ini bisa menegur 'officer2'nya yang bekerja di bidang transportasi, mungkin akan datang satu note untuk mereka yang isinya:
"Dear stakeholders in transportation on the other side of this 'common land',
I feel sorry about what has been happening in your subject area. I think you all need to see that you need to have a deep think and futher take serious action to reorganize what you're doing.
Tell us what we, people, should do to help you sort things out. Feel free to ask us as you go."
*************
Any thoughts?
<< Home