Saturday, November 19

Terate in November

Ya ampun... udah lama banget ya gue gak nulis? Emang sejak pindah kantor dan harus share ruangan sama sang boss, gue akhirnya jarang buka internet untuk urusan personal, kecuali jam-jam makan siang atau malah after office. Walhasil kalo mau nelpon dan cekakan sama temen2 via telpon musti dibatasi, buka2 friendster, blog dan search engine jadi jarang.. Sebel juga sih, tapi ya mau gimana lagi? Yang paling mungkin cuma nge cek imel yahoo aja..

Posting kali ini sebenarnya merupakan usaha gue untuk melampiaskan rasa kangen yang gak terkira buat bokap gue dan keluarga Nasution gue di Bandung. Sebenarnya rasa kangen ini muncul karena sekarang, dan tepatnya hari ini, ada acara di rumah Ompung di Bandung, untuk merayakan ultah keponakan gue dan dua orang sepupu, dan gue gak bisa ke sana. Emang ada banyak di keluarga bokap yang lahir di bulan November. Selain bokap, Sasha (ponakan gue), Aldi (ponakan juga), Vicki n Andre (sepupu gue) ultah di Bulan November. Itu baru yang gue tahu karena mereka yang paling deket hubungannya sama gue. Katanya sih ada beberapa saudara lagi yang juga lahir di bulan ini.

Biasanya di Bulan November rumah Ompung di Jl.Terate No. 10 di Bandung suka ada acara makan-makan dan syukuran sambil mendoakan anggota keluarga yang ultah. Lucunya di acara ini semua anggota keluarga yang hadir harus speech dan mengeluarkan petuahnya buat saudara lain yang ultah. Acara makan-makannya juga dilengkapi sama menu wajib: nasi tumpeng plus ayam utuh dan telur rebus bulet2. Ompung Ana (nenek dari bokap) selalu mendoakan telur itu, dan orang yang ultah disuruh makan telur itu. Berhubung telurnya cuma satu dan yang ultah banyak, jadilah telur itu keliling dari satu mulut orang yang ultah ke mulut yang lain.

Hari ini, sama seperti November-November sebelumnya, juga ada acara di Terate (begitu cara kita nyebut rumah Ompung di Bandung). Karena bokap udah gak ada, hari ini acaranya adalah untuk merayakan ultah Vicki, Andre dan Aldi. Tapi kayaknya perayaan hari ini lebih sendu dari biasanya karena November ini adalah bulan terakhir kita punya rumah Terate. Efektif akhir bulan November kita harus pindah..

***

Sejak Ompung Ana meninggal bulan Februari tahun 2005, rumah Terate memang sempat dikabarin mau dijual. Tapi masing-masing dari keluarga gak pernah menyangka kalau rumah itu akan dijual lumayan cepat begini. Memang sejak Ompung gak ada, praktis cuma dua orang yang tinggal di rumah sebesar itu sekarang, cucu-cucu Ompung, generasi ketiga dari keluarga Nasution kami. Maintenance rumah jadi sesuatu yang gak gampang, apalagi rumah itu sangat besar dan uzur. Dijual memang jalan terbaik, dan itu memang udah ada di wasiat Ompung Nasution (kakek gue), yang bilang bahwa rumah itu boleh dijual hanya jika istri beliau sudah meninggal.

Akhirnya sampai juga keluarga gue menghitung hari untuk melepaskan rumah Terate. November tahun ini tepat dengan Lebaran. Dan lebaran lalu adalah lebaran terakhir kita bisa kumpul di Terate. Abang gue dari Singapore mengharuskan diri dan keluarganya pulang dan lebaran di Jakarta, untuk terus lanjut ke Bandung. Di Bandung selain silaturahmi dan ziarah, masing-masing dari kita kelihatan berusaha menikmati hari-hari terakhir kami di Terate.
Gue, abang, om, tante, dan beberapa sepupu yang juga pernah tinggal di Terate tidur, makan, becanda, nonton tv, n ngobrol sepuas2nya di kamar-kamar tempat kita dulu tidur.
Setiap sudut rumah difoto, dan masing-masing dari kami boleh membawa pulang furniture, peralatan rumah tangga, atau benda lain yang ada di rumah itu.
***
Well, mungkin orang akan bilang "c'mon.. it's just a house!" But wait, Terate is different. It means a lot for my family. Rumah itu penuh sejarah, penuh makna, penuh kenangan, kasih sayang dan kebahagiaan. Rumah itu bukan cuma dikunjungi tiap lebaran aja, tapi buat om2 dan tante gue, buat gue dan sepupu2, dan buat saudara-saudara yang lain yang sempet kuliah di Bandung, rumah ini adalah penampungan kita selama kita kuliah. Masa kuliah adalah masa yang paling berkesan untuk belajar menjadi 'lebih dewasa', belajar tentang prinsip hidup, dan untuk memaknai hidup. Dan Terate adalah infrastuktur untuk menunjang proses belajar itu. It's a learning center.


***

Anyway, afterall, munculnya kenangan ttg rumah Terate menambah satu memori tentang kentalnya hubungan keluarga gue dengan bulan November. It is still my favorite month of the year. It still sounds good in my ears when you say "November", and is still the month I'm looking at for my wedding day. A ha!