Berpikir seperti pemula
Pernah berharap menjadi anak kecil di umur2 sekarang? Gue sering banget, apalagi kalo mulai stress ngadepin berbagai pilihan sulit. Rasanya pengen jadi anak kecil aja, semua hal kayaknya gampang dilalui, hidup rasanya menyenangkan...
Keinginan buat kembali ke masa kecil ternyata gak terlalu salah sih, kadang kita juga perlu menempatkan diri, bahkan perlu berpikir seperti anak-anak, seperti pemula. Aneh mungkin, tapi kurang lebih begitu kata Gede Prama, seperti yang gue denger di Female tadi pagi.
Katanya jangan pernah merasa rendah jika diri ini adalah pemula. Karena ternyata pada pemula ada banyak kemungkinan-kemungkinan. Anak kecil, yang baru memulai hidup di dunia beberapa tahun saja, punya banyak sekali kemungkinan di depannya. Anak-anak selalu melihat sesuatu sebagai sesuatu yang mungkin. Benda apapun yang ada di dekatnya mungkin dia jadikan mainan, siapa pun yang ada di dekatnya mungkin dijadikan teman.
Anak-anak belum punya rasa curiga, apapun dan siapapun bisa jadi menyenangkan. Mereka selalu memandang sesuatu dengan cinta (ini agak bombastis memang, tapi reasonable lah kalo cinta ini diartikan sebagai rasa suka cita). Katanya, anak-anak melihat ibunya dengan cinta, bahkan melihat pembantu pun dengan cinta. Belum ada pretensi apa-apa...
Sebenarnya ada satu hal yang ingin disampaikan Gede Prama. Selain berusaha untuk selalu berpikiran bersih dan jernih seperti halnya anak-anak, manusia dalam hidupnya sebaiknya selalu menganggap bahwa apa pun itu mungkin terjadi, segalanya bisa dilakukan, bahkan dalam keadaan apapun. Setuju untuk hal yang satu ini, karena gue selalu merasa masa kecil adalah masa paling menyenangkan karena kita gak pernah berpikir dua kali untuk segala sesuatu yang kita mau lakukan..
Buat gue pribadi masa kecil memang menarik. Sejak pertama kali punya keponakan, gue jadi jatuh cinta sama anak kecil dan iri sama dunia mereka. Penuh orisinalitas, penuh hal2 baru yang menyenangkan. Dan biasanya kalau lagi berada dalam keadaan sulit, gue pasti lari ke keponakan gue. Bukan cuma untuk melepaskan perasaan tertekan, tapi justru untuk belajar menikmati hidup secara maksimal, seperti anak-anak...
****
Sebagai pemula dalam dunia orang dewasa, sepertinya ada hal yang juga penting dari 'pesan' Gede Prama ini.. Menurut gue, berpikir sebagai pemula justru bisa mendorong kita untuk jadi lebih terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan yang datang, tidak curiga atau malah defensif terhadapnya, tapi justru selalu suka cita menghadapinya.
Sebuah optimisme di awal, mungkin itu yang bisa jadi modal untuk manusia berjalan terus sampai kemana pun dia mau. Bahkan ketika dia merasa tertekan di tengah jalan...
Keinginan buat kembali ke masa kecil ternyata gak terlalu salah sih, kadang kita juga perlu menempatkan diri, bahkan perlu berpikir seperti anak-anak, seperti pemula. Aneh mungkin, tapi kurang lebih begitu kata Gede Prama, seperti yang gue denger di Female tadi pagi.
Katanya jangan pernah merasa rendah jika diri ini adalah pemula. Karena ternyata pada pemula ada banyak kemungkinan-kemungkinan. Anak kecil, yang baru memulai hidup di dunia beberapa tahun saja, punya banyak sekali kemungkinan di depannya. Anak-anak selalu melihat sesuatu sebagai sesuatu yang mungkin. Benda apapun yang ada di dekatnya mungkin dia jadikan mainan, siapa pun yang ada di dekatnya mungkin dijadikan teman.
Anak-anak belum punya rasa curiga, apapun dan siapapun bisa jadi menyenangkan. Mereka selalu memandang sesuatu dengan cinta (ini agak bombastis memang, tapi reasonable lah kalo cinta ini diartikan sebagai rasa suka cita). Katanya, anak-anak melihat ibunya dengan cinta, bahkan melihat pembantu pun dengan cinta. Belum ada pretensi apa-apa...
Sebenarnya ada satu hal yang ingin disampaikan Gede Prama. Selain berusaha untuk selalu berpikiran bersih dan jernih seperti halnya anak-anak, manusia dalam hidupnya sebaiknya selalu menganggap bahwa apa pun itu mungkin terjadi, segalanya bisa dilakukan, bahkan dalam keadaan apapun. Setuju untuk hal yang satu ini, karena gue selalu merasa masa kecil adalah masa paling menyenangkan karena kita gak pernah berpikir dua kali untuk segala sesuatu yang kita mau lakukan..
Buat gue pribadi masa kecil memang menarik. Sejak pertama kali punya keponakan, gue jadi jatuh cinta sama anak kecil dan iri sama dunia mereka. Penuh orisinalitas, penuh hal2 baru yang menyenangkan. Dan biasanya kalau lagi berada dalam keadaan sulit, gue pasti lari ke keponakan gue. Bukan cuma untuk melepaskan perasaan tertekan, tapi justru untuk belajar menikmati hidup secara maksimal, seperti anak-anak...
****
Sebagai pemula dalam dunia orang dewasa, sepertinya ada hal yang juga penting dari 'pesan' Gede Prama ini.. Menurut gue, berpikir sebagai pemula justru bisa mendorong kita untuk jadi lebih terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan yang datang, tidak curiga atau malah defensif terhadapnya, tapi justru selalu suka cita menghadapinya.
Sebuah optimisme di awal, mungkin itu yang bisa jadi modal untuk manusia berjalan terus sampai kemana pun dia mau. Bahkan ketika dia merasa tertekan di tengah jalan...
<< Home