Decent Proposal
Foto ini diambil sama Mbak Rani di depan Darling Harbour, Sydney, sekitar akhir April 2006. Anak2 ngasih judul foto ini: "Gita is being proposed". Ada2 aja. Kata Mbak Rani, Mbak Pat dan Cecil yang sama2 jalan di Sydney waktu itu, foto ini kelihatan 'happening' banget dan gue kelihatan happy. Padahal sebenarnya gue takut banget waktu si makhluk perak itu bergerak, abis dikirain patung sih....
***
Mungkin begitu juga rasanya di-propose sama orang ya. Ada rasa senang karena ada yang merhatiin (psst.. more importantly ada yang mau sama kita!), dan sekaligus ada rasa takut juga. Gak tau kenapa takut, mungkin karena hal itu adalah sesuatu yang baru dan konsekuensinya akan besar untuk hidup kita, hidup si dia, dan hidup keluarga kita masing2. Sebenarnya being proposed or to propose juga sama2 mengalami rasa takut. Buat yang melamar, bisa jadi takut ditolak, tapi buat yang dilamar, ketakutannya adalah takut salah bikin keputusan (to accept or to regret).
Tapi selain itu juga ada satu hal yang perlu jadi pertimbangan mendasar buat sepasang manusia yang mau menikah itu: apakah dia orang yang tepat untuk menghabiskan sisa hidup? Apakah dia tempat berlabuh dan menumpahkan semua isi hati dan pikiran kita selama sisa umur ini? Clueless.
Ngeri memang kalo selalu membayangkan kemungkinan2 terburuk. Dan melelahkan. Tapi mau gimana lagi, namanya juga keputusan besar dalam hidup, pasti kemungkinan terburuk jadi pertimbangan penting.
On the other hand, seperti di foto ini, it feels good to be proposed. Happy for sure. But also knowing that there's someone willing to spend his/her entire life with us could boost your confidence.
I do appreciate those people who have got the guts to seriously propose their lovers. Keep the faith.
Kemang, 23 July 06
<< Home