Saturday, October 14

Cross the Sea, Fly over the Sky


Cross the sea, fly over the sky
See the world where we live in
Constant change but still behold the truth
To create new fantasies

Keep the strength, we've got to move on
We'll never be left behind
Put our arms around the land and sea
Bring lights to the world

We're together making forward steps
International relations
Holding hands touching their hearts
Showing them our pride

Reach for the world for the better future
Make our dreams come true


(Hymne HI Unpad)

***

Foto di atas adalah foto gedung rektorat Lund Uni, biasa kita sebut Main University Building. Tapi pas gue liat foto ini, gue justru malah inget hymne HI Unpad. Kayaknya kalimat pertama hymne itu yang bikin gue terhenyak: "Cross the sea fly over the sky"... Well, here I am, I've crossed the sea and flown over the sky. So what's next?

Merinding rasanya begitu terngiang lagu ini dan inget jauhnya 'perjalanan' untuk bisa ke sini. Merinding dan nelangsa juga rasanya ketika inget diskusi di kelas dan bacaan tentang rural development yang ternyata susah dan bingung untuk diimplementasikan (gue bisa lihat betapa frustasinya dosen gue ketika ngomongin rural development di Afrika yang gak bisa sesukses di Asia). Jadi inget pas diskusi di kelas anak2 ngomong dengan lancarnya ttg kondisi sekolah di Guatemala yang jelek dan gak ada infrastruktur sama sekali. Dan gue ngeri banget ketika dalam diskusi di kelompok itu mereka dengan gampangnya menyuguhkan solusi untuk sekolah di Guatemala (dengan uang US 50 juta): "build school, build roads, train teachers!".

Inget muka dosen gue yang keliatan frustasi, gue bisa ngerti apa yang ada di pikiran dia. Gue inget tsunami di Aceh, dan terbaru di Pangandaran. Inget anak2 sekolah alam Butet Manurung (eh, bener sekolah alam ya namanya?), dan gue inget fotonya Luke ttg anak2 yang mengekspresikan perasaannya ttg tsunami lewat gambar. Gue masih kebayang kondisi sekolah di tempat gue KKN dulu di mana anak2 harus bawa batubata dari rumah ke sekolah satu biji sehari.. Gak lupa juga usaha kita untuk melalui masa2 sulit, kebayang temen2 yang ada di Aceh, temen kantor yang pergi ke Bali setelah bom bali ke-2, yang pergi ke Pangandaran, dll.. Terbayang juga diskusi di kantor tentang susahnya disburse uang untuk satu program pendidikan ke institusi terkait, panjangnya negosiasi donor-recipient countries, njelimetnya making that "build school" panacea for education into reality.. Oh my God, they just dont know how difficult it is...

***
Goosebumps.... even if you have money to donate, it's still difficult to make it real. Hymne ini bikin gue bertanya2 dalam hati: I've crossed the sea and flown over the sky, will we be able to reach a better world and make our dreams come true?