Endless Learning Process
Ternyata hidup itu penuh dengan masalah yang berulang. Herannya kita seringkali nggak sadar kalau masalah yang kita hadapi hari ini adalah masalah yang pernah kita hadapi beberapa tahun lalu. Dulu kita berhasil menghadapinya. We had gone through all the storms and moved on. We were wiser. Tapi hari ini, ketika masalah yang sama muncul, kenapa kita nggak bisa se-wise dulu? Kenapa kita lupa trik-trik menghalang 'badai' seperti dulu?
Kalau boleh jujur, gue termasuk orang yang sering melihat ke belakang. Either itu bentuknya refleksi terhadap tindakan gue kemarin2, atau sekedar flash back aja (mengenang masa2 kejayaan, masa2 gelap, atau buat menertawakan diri sendiri atas kebodohan2 masa lalu). Melihat apa yang udah lewat selama ini, kayaknya cukup banyak masalah yang berhasil lewat. Walaupun tertatih2 dan berdarah2, with all respect to my closest ones, akhirnya lewat juga masa2 berat (Hi Stella, inget Chapter 27? Hi Ono, Greta, Alim, Felix, Yaya and all, I miss you guys!).
Lega rasanya, begitu berhasil mengenang banyak masalah yang berhasil dilalui. Tapi kembali ke hari ini, kembali ke square one rasanya. Hari ini tetap punya masalahnya sendiri, walaupun mirip dengan apa yang pernah kita alami sebelumnya. Hari ini is a unique experience. Hari ini gue masih punya pertanyaan tentang identitas, tentang prioritas hidup, tentang self confidence, tentang individual determination vs. social determination, etc. Pertanyaan yang sama sebenarnya sudah muncul sejak masa2 kuliah di Bandung, waktu awal2 kerja, when I changed carreer, ketika putus cinta, when dad passed away, when.... i wrote my essay this morning!? Wah.. koq pertanyaan yang sama muncul terus? Jangan2 ini adalah pertanyaan yang nggak pernah bisa ditemukan jawabannya?
No.. no.. setiap pertanyaan selalu ada jawabannya. Walaupun belakangan. Terlambat, kadang2. In every phase of our life, we eventually find answers to our questions.
Jawaban untuk pertanyaan hari ini mungkin belum ketahuan semuanya. Mungkin ada beberapa clue dari pengalaman sebelumnya. Well, pengalaman masa lalu mungkin bisa jadi pelajaran untuk kita bisa struggle dengan problem hari ini. Tapi tetap, masalah hari ini butuh penyelesaiannya sendiri.
Ketika solusi itu gak juga datang, atau ketika kita hopeless karena gak tau harus berbuat apa (padahal semua cara sudah ditempuh) cuma ada satu cara buat survive: sabar. Quick solution is not the always the right solution. Hang on, persistent, endure, keukeh, that you will take control over your problems. You will know the answer to your questions eventually. So take your time (to fight).
Thanks to Frederick yang udah menyadarkan gue untuk sabar. Could not agree more on your words: "we will eventually know the answers to our questions". Juga buat Annika yang lagi putus cinta tapi sempet menyemangati gue dengan petuahnya "Compete with yourself!". Tack sa mycket. Life is such and endless learning process. Really.
Kalau boleh jujur, gue termasuk orang yang sering melihat ke belakang. Either itu bentuknya refleksi terhadap tindakan gue kemarin2, atau sekedar flash back aja (mengenang masa2 kejayaan, masa2 gelap, atau buat menertawakan diri sendiri atas kebodohan2 masa lalu). Melihat apa yang udah lewat selama ini, kayaknya cukup banyak masalah yang berhasil lewat. Walaupun tertatih2 dan berdarah2, with all respect to my closest ones, akhirnya lewat juga masa2 berat (Hi Stella, inget Chapter 27? Hi Ono, Greta, Alim, Felix, Yaya and all, I miss you guys!).
Lega rasanya, begitu berhasil mengenang banyak masalah yang berhasil dilalui. Tapi kembali ke hari ini, kembali ke square one rasanya. Hari ini tetap punya masalahnya sendiri, walaupun mirip dengan apa yang pernah kita alami sebelumnya. Hari ini is a unique experience. Hari ini gue masih punya pertanyaan tentang identitas, tentang prioritas hidup, tentang self confidence, tentang individual determination vs. social determination, etc. Pertanyaan yang sama sebenarnya sudah muncul sejak masa2 kuliah di Bandung, waktu awal2 kerja, when I changed carreer, ketika putus cinta, when dad passed away, when.... i wrote my essay this morning!? Wah.. koq pertanyaan yang sama muncul terus? Jangan2 ini adalah pertanyaan yang nggak pernah bisa ditemukan jawabannya?
No.. no.. setiap pertanyaan selalu ada jawabannya. Walaupun belakangan. Terlambat, kadang2. In every phase of our life, we eventually find answers to our questions.
Jawaban untuk pertanyaan hari ini mungkin belum ketahuan semuanya. Mungkin ada beberapa clue dari pengalaman sebelumnya. Well, pengalaman masa lalu mungkin bisa jadi pelajaran untuk kita bisa struggle dengan problem hari ini. Tapi tetap, masalah hari ini butuh penyelesaiannya sendiri.
Ketika solusi itu gak juga datang, atau ketika kita hopeless karena gak tau harus berbuat apa (padahal semua cara sudah ditempuh) cuma ada satu cara buat survive: sabar. Quick solution is not the always the right solution. Hang on, persistent, endure, keukeh, that you will take control over your problems. You will know the answer to your questions eventually. So take your time (to fight).
Thanks to Frederick yang udah menyadarkan gue untuk sabar. Could not agree more on your words: "we will eventually know the answers to our questions". Juga buat Annika yang lagi putus cinta tapi sempet menyemangati gue dengan petuahnya "Compete with yourself!". Tack sa mycket. Life is such and endless learning process. Really.
<< Home