Sunday, June 3

Pertandingan Sepak Bola Swedia-Denmark



Aneh banget.. malam ini ada pertandingan sepak bola Grup F Piala Eropa antara Swedia dan Denmark. Bukan berarti gue ngerti bola, tapi.. cuma ikut2an aja karena penduduk di sini dengan gegap gempita nonton bareng pertandingan itu. Apalagi buat penduduk Lund yang cuma 40 menit dari Copenhagen, ibukota Denmark. Rasanya adalah satu keharusan buat membela Swedia dan menunjukkan identitasnya kalo mereka lebih 'Swedish' than 'Danish'. Mungkin hampir seluruh penduduk Skane (Swedia Selatan) merasakan hal yang sama.

Temen2 di koridor masing2 sudah pada siap2 nonton bola dengan gank masing2. Gue cuma bisa gigit jari karena gak terlalu aware. Tapi akhirnya karena demamnya lumayan besar, dan gak kepengen sendirian di rumah, jadilah gue nonton di salah satu apartemen temen gue. Was quite fun.

Babak pertama Swedia memimpin 3-1. Good enough. Babak ke-2 Denmark berhasil menyamai kedudukan 3-3 di menit ke 87. Denmark mulai menyerang dan permainan jadi asik buat ditonton. Tapi ternyata ada satu insiden di mana salah satu pemain Denmark memukul perut salah satu pemain Swedia (berdasarkan obervasi pribadi gue yang super awam..). Jadilah sang pemain Denmark tadi dijatah kartu merah. Seperti biasa, penonton ribut, sesama pemain Denmark mencoba bicara dengan wasit, dan membela diri. Di tengah2 pembicaraan di lapangan antara wasit dan pemain, tiba-tiba ada satu penonton Denmark masuk ke lapangan dan menyerang wasit tadi. What a SHOCKING move!!! Para pemain Denmark yang tadinya berdebat dengan wasit langsung mengamankan sang anak muda. Marah karena hal itu, sesaat kemudian sang wasit menginstruksikan semua wasit untuk keluar lapangan. WHAT??? That was so UNBELIEVABLE!! Tiba2 aja penonton kayak gak percaya wasit bisa pundung meninggalkan lapangan (at least buat gue yang gak ngerti dan jarang nonton bola. Emang bisa yah?!). Buat beberapa menit semua pemain keluar dari lapangan. Jadilah lapangan hijau di Copenhagen itu bersih dari kostum biru kuning-nya Swedia dan merah putih-nya Denmark. Penonton gak sempet berbuat apa2 cuma bengong dan shocked! Wajah-wajah kecewa dari suporter Denmark dan Swedia kelihatan di layar TV. Yeah, they expected a good game but it ended up so badly because of an outsider. What a shame!

Di monitor raksasa terpampang tulisan "Permainan dihentikan bla..bla..bla" (gak ngerti lagi soalnya). Layar TV menyorot Pangeran dan Permaisuri Denmark yang juga menonton langsung pertandingan itu di stadion. Kekecewaan juga kelihatan menggantung di sana. Gak lebih dari 2 menit kemudian mereka pergi dari stadion..

It was not over, kayaknya terjadi negosiasi di dalam antara wasit dan manajer masing2 tim. Selang beberapa menit, mungkin 20 menit, semua pemain Swedia keluar dan bertepuk tangan. Semua penonton Swedia ikut bersorak. Ada apakah? Ternyata monitor raksasa menuliskan bahwa pertandingan Denmark-Swedia telah berakhir dengan skor 0-3 untuk Swedia. OH MY GOD! Itulah harga yang harus dibayar oleh Denmark akibat kelakuan sang suporter. Poor Denmark, Good for Sweden. But it was not a victory. It was too easy. Sweden could probably lose the game, or Denmark could probably make it. It was on minute 87 already and they played very well during the second quarter...

Mungkinkah tim wasit disuap? Atau mungkinkah sang anak muda adalah lelaki Swedia yang menyamar di balik kaos tim Denmark? Itu cuma spekulasi kami aja yang gak ngerti bahasa Swedia...

With all my sympathy to the Danish team, I feel sorry for them. Obviously they have presented the best for their supporters, and for the Prince and Princess too (despite peristiwa pukulan terhadap pemain Swedia itu). Dengan legawa, tim Denmark pun masuk ke lapangan dengan seluruh official members-nya. Wajah kecewa, sedih dan lelah jelas terpancar di sana. Tapi mereka tetap mengakui kekalahannya dan bertepuk tangan dengan (mungkin) kepedihan dan pertanyaan di kepala masing-masing: "how come?? why??"

***
Pelajaran terpenting dari pertandingan ini adalah, bad things happen in unexpected way. We may have tried our best but sometimes it could turn out in different way, out of our control. We just have to face it and admit the bad result...
It's the process that counts. We have tried our best.

Viva football. Viva fair play.