Friday, December 21

I'm Gonna Miss It

Dua hari lagi saya kembali meninggalkan Vietnam. Artinya, empat hari lagi saya tiba di Jakarta karena 2 saya mau mampir di Singapore dulu selama 2 hari. Minggu ini rasanya lambat sekali berjalan. Rasanya setiap hembusan nafas ini bisa saya hitung karena tidak ada lagi yang ingin saya kerjakan di sini. Saya cuma mau pulang... Saya berusaha menyusun jadwal interview terakhir, dinner dengan teman2 di sini, atau sekedar berkunjung ke tempat2 yang belum saya kunjungi, Tapi tetap saja, waktu masih tetap tersisa dan tgl 23 Desember (jadwal pulang saya) rasanya lama sekali...

Pagi ini saya bangun dan tersenyum. Saya sadar sekarang sudah hari Jumat, dan ternyata saya bisa melewati Senin, Selasa, Rabu dan Kamis.. Rasanya amazing....

I will miss Hanoi, somehow. Banyak naik turun yang saya alami di sini. Saya juga banyak belajar dari orang-orang yang saya temui selama penelitian. Termasuk para korban trafficking yang akhirnya bisa saya temui dua minggu terakhir ini. Sepuluh orang yang bisa saya temui dan masing-masing punya cerita yang sangat berbeda. Melelahkan, ada yang mengharukan dan ada juga yang bikin frustasi. Saya merasa dekat, sekaligus sangat jauh dengan mereka. saya merasa dekat ketika mereka menceritakan kisah mereka tanpa hambatan, dan penuh kepercayaan terhadap saya. Mereka juga memeluk dan mencium saya, mendoakan agar saya sukses dengan penelitian ini (Amin!). Saya juga merasa jauh ketika mereka tidak bisa bercerita, enggan berbagi dan melihat saya dengan pandangan defensif. saya tidak bisa menyalahkan mereka. saya hanyalah orang asing bagi mereka dan tidak merasakan apapun dari pengalaman yang mereka alami.

Amazing pengalaman bertemu dengan banyak orang. Empat bulan di Vietnam adalah waktu yang pendek namun sangat intesif untuk saya melihat berbagai kontras. Tentang takut akan penelitian lapangan, kecewa dan kesal dengan orang-orang Vietnam, tentang rude-nya orang-orang Vietnam, dan minimnya fasilitas yang 'tourist friendly'. Tapi banyak juga pengalaman yang mengesankan mengesankan seperti masa-masa kontemplasi yang saya lakukan di setiap sudut jalan dekat Hoan Kiem lake dan Opera house, persahabatan dengan seorang ibu dari KBRI, make friends dengan orang-orang baru di lapangan, belajar dari berbagai orang yang saya interview mulai dari professor, manager, consultant, officer, sampai interpreter dan korban trafficking.. Amazing akhirnya saya bisa berkata bahwa saya akan merindukan kesederhanaan orang Vietnam dan keluguan mereka (walaupun di banyak kesempatan keluguan ini berubah jadi ignorance dan rudeness!). Saya juga akan merindukan tranquility Hoan Kiem lake dan Temple of Literature, tempat hening dan inspiratif di tengah hiruk pikuk Hanoi...

Saya ingin pulang. Sejak awal datang saya pun selalu ingin pulang. Tapi kali ini saya ingin pulang bukan karena saya tidak suka dengan Hanoi. Tapi saya ingin pulang dan segera berbagi dengan teman-teman dan keluarga tentang banyak hal yang saya lihat di sini. Tentang banyak hal yang saya rasakan di sini. Tentang perasaan senang dan benci terhadap Hanoi. Tentang sedih dan excitement yang Tuhan sudah berikan pada saya selama berada di sini. Tentang surprises dan kemudahan yang Tuhan berikan di sela-sela rasa frustasi saya...

I miss home. I miss its warmth that I could not find anywhere in many parts of the world. I am going home soon.

Pho 24 @ Van Mieu St., Hanoi. 21 December 2007

Saturday, December 1

Kakak Mia

Dulu waktu kecil, mungkin sebagian dari kita sempet akrab dengan lagu anak yang judulnya 'Kakak Mia'. Saya juga baru dengar lagi setelah berpuluh tahun. Kurang lebih liriknya begini

Suara 1
Kakak Mia, Kakak Mia
Minta anak barang seorang
Kalau dapat, kalau dapat
Hendak saya suruh berdagang

Suara 2:
Anak yang mana akan kau pilih
Anak yang mana akan kau pilih

Suara 1:
Itu yang tengah yang saya pilih
Bolehlah ia menjual sirih
Itu yang tengah yang saya pilih
Bolehlah ia menjual sirih

Suara 3:
Sirih, sirih
Siapa beli
Sirih, sirih
Siapa beli

(mungkin ada kata-kata yang salah dari lirik di atas karena suka beda-beda versi)

***

Menyimak liriknya kayaknya ada yang aneh. Koq berbau perdagangan anak ya?
Am I being too much into my thesis or what?